Tak Layak Huni, GUSDURian Peduli akan Bangun Rumah Pasutri Lansia di Kaki Gunung Semeru

LUMAJANG – GUSDURian Peduli kembali menemukan rumah warga tak layak huni di kaki Gunung Semeru, tepatnya di Dusun Wonoagung, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro Lumajang.

Rumah berukuran 5X9 meter yang terbuat dari anyaman bambu dan kayu dengan atap genteng itu dihuni oleh pasangan suami istri lansia, yaitu Kardi (70 tahun) dan istrinya Cikem (65 tahun).

Temuan itupun direspon langsung oleh GUSDURian Peduli dengan melakukan kunjungan langsung ke rumah Kardi dan Cikem. Kunjungan tersebut juga dalam rangka memberikan bantuan sementara berupa sembako.

Tidak hanya memberikan sembako, GUSDURian Peduli juga berencana melakukan renovasi rumah pasangan suami istri lansia yang sudah tak layak huni tersebut tersebut.

Sebagaimana diketahui, rumah yang dihuni pasutri lansia ini kondisinya sangat mengkhawatirkan, mulai dari lantai tanah, atap genteng yang berlumut hingga kamar mandi yang hanya terbuat dari terpal bekas dan jadi satu ruang dengan dapur.

Tak hanya itu, lokasi rumah Kardi berada di tengah area hutan yang dikelola Perum Perhutani dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Bahkan, jarak rumah kardi dengan Gunung Semeru kurang dari sepuluh kilometer.


”Karena sudah tak layak huni, tentu tugas kita sebagai lembaga kemanusiaan membantu membangunkan rumah untuk saudara kita,” ungkap Ketua Umum GUSDURian Peduli, A’ak Abdullah Al Kudus, pada Selasa, 25 Juli 2023.

Gus A’ak – sapaan A’ak Abdullah Al Kudus - memperkirakan perbaikan rumah itu akan diselesaikan dalam waktu kurang dari satu bulan, karena sejumlah material bangunan mulai didatangkan ke rumah tersebut.

”Semoga dalam waktu tiga pekan sudah bisa selesai mas pembangunannya, karena sebagian material sudah kita datangkan ke lokasi,” ungkap pria kelahiran Lumajang ini.


Tidak hanya merenovasi rumah pasangan suami istri lansia ini, lanjut Gus A’ak, GUSDURian Peduli juga akan menyalurkan bantuan berupa paket sembako untuk tahap-tahap selanjutnya.

Hal itu karena Kardi yang merupakan suami Cikem kini tengah menderita sakit, dan tak bisa memenuhi tugasnya sebagai kepala keluarga. Ia hanya bisa berharap belas kasih para dermawan, termasuk untuk kebutuhan sehari-hari.***